Kamis, 15 Desember 2011

sang pelita hatie qw

penjaga hatie qw

Dia adalah seorang yang sangat aku sayangi dan aku cintai, seseorang yang selalu memendam permasalahan sendiri, selalu tampak tegar di tengah kerapuhannya. Selalu tersenyum di tengah kemarahannya, hal itu yang membuat aku saying padanya, tetapi dia juga membuat aku terhanyut dalam kesedihan ini.

Dia bernama Andri, aku bertemu dengannya di sebuah acara kemahasiswaan, dia anak yang baik dan humoris, makanya gak heran dalam waktu singkat kami bisa berteman akrab, teman-temanku mengira kami pacaran dan mereka sangat mendukung. Aku hanya tersenyum geli melihat teman-temanku menjahili dia, terfikir olehku apa benar yang mereka katakana. Tapi aku menepisnya, aku gak mau memikirkan hal itu, karena aku pernah bertekad untuk tidak pacaran sampai aku selesai kuliah dan aku berusaha menjaga itu.

Waktu terus berlalu, aku juga tak mengerti kapan rasa itu dating dan hinggap di hati ini, berawal saat kami bermain ke rumah Hilman, saat itu Hilman mengajak ku keluar untuk membeli makanan, kami bercerita banyak hal sampai Hilman menyinggung tentang Andri dan pacarnya, aku terperanjak sejenak, tapi cepat-cepat ku sembunyikan rasa itu, aku kembali bercerita seolah olah aku tau kalau dia sudah memiliki pacar, baru aku tersadar hatiku sakit mendengarkan cerita dari Hilman.

Sepulang dari rumah Hilman, aku lebih banyak diam begitu juga dengannya, dia marah karena aku terlalu lama pergi bersama Hilman, tapi bukan itu yang kupikirkan ,aku memekirkan dirirku, ada apa denganku, aku hanya temannya , mengapa aku cemburu dan sakit hati kalu dia mempunyai pacar, mengapa tidak terpikirkan olehku kalua orang semanis dia pasti ada yang memiliki, dasar begok!!! Aku tersenyum sendiri di kamar mencoba untuk ceria, menganggap hal ini biasa dan pasti bisa ku atasi, aku bertekad pada diriku untuk menjadi teman yang baik, selalu ada di sisinya saat suka dan duka. Semanga t teriakku pagi itu.

Namun perasaan itu muncil kembali saat kami pergi makan di suatu café, di sanan dia mencurahkan semua isi hati yang selama ini dia pendam, aku terkejut melihatnya menangis layaknya seorang anak kecil di hadapanku, belum pernah aku melihat dia seperti itu, ternyata di balik keceriaannya selama ini, tersimpan luka yang sangat dalam, aku terharu ketika dia mengatakan percaya padaku, aku sangat saying padanya tapi aku tak mungkin memilikinya.

Setelah kejadian itu dia lebih terbuka pdaku tentang pacarnya yang selama ini dia tutupi, aku semakin mengerti bagaimana dirinya, makin memahami apa yang diinginkannya harap ku suatu hari dia memiliki seseorang yang benar-benar mengerti dirinya dan saying padanya walau hati ini hancur setiap kali mendengarkan dia bercerita tentang pacarnya. Akan tetapi yang tak kumengerti kerap kali dia mengatakan suatu hal yang membangkitkan kembali perasaanku bahwa dia tidak ingin melepaskanku karena aku tlah menjadi sebagian dari dirinya, aku bingung tapi aku juga gak punya nyali untuk bertanya padanya bagaimana perasaan dia terhadapku.

Sampai pada puncaknya aku tak kuat membendung perasaanku sendiri, aku mengatakan padanya kalu aku saying padanya dan aku tau perasaan ini tak boleh terbinang, aku hanya sekedar mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam hati ku, terserah dia menganggap apa, yang penting hatiku lega, aku tak mungkin membahas masalah ini lagi, karena aku berjanji akan selalu menjadi teman dan sahabat yang baik buatnya.

Namun rasa sayang dan cinta telah bersemi di dalam hatiku, tak mudah untuk menepisnya walau aku berusaha ternyata benar kata pepatah cinta itu dating tiba-tiba walau kita tidak menginginkannya, tapi setelah kita tau mengapa rasa sakit jadinya, entah mengapa setelah kejadian itu dia makin perhatian padaku, aku gak pernah tau apa maksudnya karena dia tak pernah mengatakannya padaku, yang aku tau dia memberikan perhatian lebih dari biasanya, seakan-akan menjawab semua pertanyaanku tanpa harus di ungkapkan. Aku gak perduli hanya ingin menjalani apa yang aku jalani sekarang, tidak mau berfikir yang muluk-muluk tentang masa depan, apa yang terjadi antara aku dan dia biarlah bejalan seperti sekarang ini tanpa kata-kata tapi saling mengerti dan memahami maksud satu sama lain walau entah sampai kapan hal ini akan berlanjut, akupun tak tau tapi biarlah kisah ini berjalan seiring dengan waktu yang kamipun tak pernah tau akhir dari semua ini tapi aku tetap berharap semoga…….

0 komentar:

Posting Komentar