Senin, 12 Desember 2011

SARMAN yang malang

Kisah SARMAN

Dulu ketika hampa menemaniku dalam kehidupanku yang suram ini,tak kusadari sudah beberapa bulan aku hidup sendiri tanpa kekasih di sampingku.teman-temanku yang sudah terlebih dahulu mendapatkan cintanya daripada aku,wajar saja aku hanya seorang sarman yang tidak mempunyai kelebihan dibandingkan teman-temanku yang lain.aku gemuk,imut(item mutlak),dan tidak terlalu pandai,sering kali aku berkhayal mendapatkan kekasih yang melebihi teman-temanku yang lain,tapi apa daya aku hanya manusia bodoh dan tak sempurna.

Sangat aku ingat hari itu hari senin,dimana aku lagi-lagi mendapat tugas menjadi pengibar di sekolahku,upacara berjalan lancar seperti biasanya,tapi ada yang beda ketika sahabatku sarni mengatakan bahwa ada teman baru di kelas kita,

“conk…badha cwek anyar neng kelas,raddin pole..”begitu lah kata sahabatku dengan logat maduranya,

“la rapah mad,todus kok….engkok jhubeck kom riyah…”sahutku dalam logat Madura asli,

“ayok jelling gellu nak-kanak eng kom apah….ma’le beeng taoh”tidak henti-hentinya dia mengajakku,

“yella wes,ayok…..neng kellas khan??”akhirnya aku mengalah dan pergi untuk melihatnya.

Di pikiranku selalu mengira-ngira seperti apa anak baru di kelasku nanti,tanpa sadar aku telah ada di depan kelasku sendiri,aku persiapkan diri karana jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya,kepalaku terasa berat karna selalu memikirkan seperti apa anak baru tersebut,kuhitung dalam benakku,1..2..3.. kumasuk ke dalam kelas dan kulihat ke segala arah,usut punya usut ternyata anak barunya bisa di bilang manis atau apalah gitu,,,,ingin kuajak kenalan,tapi rasa Malu ku sangat besar,hingga mengecilkan semangatku tuk mengenalnya.

Keesokan harinya ku memberanikan diri menjulurkan tanganku meski aku tak tahu apa yang terjadi setelah itu,aku tak sadar kalau dia sudah berjabat tangan denganku karna aku terlalu serius melihat matanya yang begitu indahnya.aku ingin mengenal lebih jauh dirinya,tapi aku merasa minder karena kakak kelasku lebih dahulu mendekatinya.aku sebagai adik kelas bisa apa???ku urungkan niatku untuk lebih mengenalnya,hari berganti hari….aku lagi-lagi membulatkan tekadku untuk duduk di sampingnya,ku tanya dimana rumahnya,ku tanya siapa nama lengkapnya,tak kurasa sudah 5 hari aku dekat dengannya,ku mulai akrab dengannya,hingga teman-temanku mengatakan “addoo kanak….5 areh lngsung roco,dolla payaa…” begitulah yang sering mereka ucapkan.

Ketika kulihat dia bersama orang lain,kenapa hatiku merasakan sakit yang amat sangat?!!padahal aku dan dia hanya sebatas teman,apa ini yang dikatakan CINTA???apa harus merasakan sakit seperti ini?aku ingin marah!!!ingin menghancurkan semua yang ada di depanku!!!aku ingin mengacaukan dunia….!!!tapi aku ingat akan sahabat-sahabat di sampingku,mereka yang selalu membuatku senang dan gembira.

Aku selalu berjuang mendapatkan hatinya,semua sudah kulakukan untuknya,kecuali kehormatanku…tak kusadari dia memberi sinyal positif terhadapku,aku terus berjuang dan terus berjuang.setalah beberapa minggu bersamanya ada rasa yang aku tak tahu kenapa rasa itu bisa menghampiriku,hingga aku yakin inilah yang di sebut CINTA.

Masih ku ingat di pikiranku,entah hari apa ketika waktu itu,ku ambil bunga mawar berwarna merah muda itu,ku bawa ke dalam kelas dan aku hampiri dia,ku nyatakan bahwa aku sayang dia kepadanya,aku ingat ada salah temanku yang menyaksikan kejadian itu,tak kusangka dia mengatakan bahwa juga menyanyangiku,saat itu dunia terasa tidak berputar,terasa nadi ini tak mengalir lagi,terasa seperti melayang ke langit bareng paus akrobatik menuju galaksi paaaaaaaaling manis…aku sadar ketika dia mengatakan “say….” Lagi-lagi aku tak bisa merasakan nadi ini,ya ALLAH terima kasih atas yang telah ENGKAU berikan kepada hambamu ini,dalam hatiku mengatakan demikian.

Hari berganti hari,bulan pun juga berganti,kami menjalani hubungan ini seperti biasanya,hingga suatu saat teman-teman di kelas mengadakan jalan-jalan bareng ke suatu kolam renang di suatu tempat di kota ini.di sana amatlah senang bagiku karna bisa bersamanya,tak terasa jam telah menunjukkan pukul 16.30 waktunya bagi kami semua untuk pulang.

Di tengah perjalanan kami yang baru saja menjalani hubungan cinta ini,tak kusangka kakak kelasku sendiri di belakangku menjelek-jelekkanku di depan tante pacarku,tak habis pikir kenapa dia begitu teganya kepadaku,hingga suatu saat handphoneku bergetar dan kulihat ada SMS,ku buka SMS itu aku sangat terkejut dengan isi SMS itu,isinya “sarman…setelah inem(nama samaran) deket ma u.inem jadi berubah,sebelum inem kenal u,inem anak baik2 penurut sama ortu,tpi setelah inem deket ma u,dia brubah,ortu inem dah ksi kpercayaan ma saya,saya tantenya inem,saya mhon bngetz ma sarman,tlong jauhi inem,klo sarman mengerti,saya ucapkan trima ksi..” aku tak bisa apa-apa lagi,ku ratapi isi SMS tersebut,hatiku terasa di tusuk begitu dalam,tak kusangka air mataku menetes di pipiku,aku terima semua yang dikatakan beliau.

Aku cari tahu siapa saja yang telah menjebakku,ku cari informasi sebanyak-banyaknya,lagi-lagi tak kusangka teman-temanku mengatakan bahwa kita(kelas kita) mempunyai musuh dalam selimut,sebelum aku tahu bahwa saka(nama samaran) yang telah menjadi mata-mata di kelas ku ,dia yang bekerja sama dengan kakak kelasku untuk menjebakku.aku sangat menyesal telah mengenal saka,aku pikir dia cowok baik-baik,tapi ternyata tidak dia tidak lebih dari seorang penghianat.

Aku tak tahan dengan kejamnya mereka terhadap ku,aku punya salah apa sama kalian?!! Kalimat itu yang selalu menjadi beban pikiranku,aku benar-benar tidak tahan akan semua ini,baru saja mengenal kasih sayang tapi kenapa harus merasakan di khianati???baru saja menemukan cinta sejati tapi cinta kita tak direstui,mataku gelap…ku ambil pisau buah di depan mejaku,ku iris tanganku dan kutulis di dinding kamarku “sayank…aku masih sayang kamu,tapi aku tidak tahan kalau kamu di marahi terus oleh tantemu,emank aku yang salah,aku telah merubah sikap kamu,jika suatu saat nanti kamu telah menemukan penggantiku,aq mhon sayank jangan nangis lagi yach…karna aku tidak bisa bangun lagi untuk menghapus air matamu dan tidak bisa lagi menghiburmu seperti yg dulu…dari aq yang menyanyangimu,sarman”lalu ku tusuk hatiku sendiri dengan pisau yang telah aku pegang.

“…Tak kurasa sakitnya cinta berujung pada maut,daripada aku hidup di dunia untuk di khianati,lebih baik aku kembali pada Tuhanku,terima kasih buat sahabat-sahabatku yang telah menemani hidupku selama ini,aku meninggal dalam umur yang begitu muda yaitu 17tahun.meski umurku pendek,sayangku padanya tidak sependek umurku…”

SARMAN

0 komentar:

Posting Komentar